Mencari Jawaban Dalam Dunia Psikologi
PROFIL ALUMNI
Budi Sulaeman
Alumni Psikologi 2007
Jakarta
Mencari Jawaban Dalam Dunia Psikologi
Sejak duduk di bangku SMA, Budi Sulaeman sudah tertarik pada aktivitas mengajar. Kala itu Budi mulai mengajar sebagai asisten Pembina Pramuka Penggalang. Di luar sekolah, Budi membuka les privat alat musik gitar dan mengajar siswa sekitar 2 – 3 orang.
Perjalanan waktu membuat Budi semakin merasakan bahwa mengajar adalah panggilan hidup untuk menjadi lebih bahagia dan sejahtera. “Dengan profesi ini saya dapat memberi manfaat baik secara pengetahuan maupun pengalaman kepada banyak orang,” beber penikmat lagu rohani.
Semenjak SMA juga Budi mulai tertarik dengan psikologi. “Jadi tempat curhat teman satu kelas ha…ha…ha…,” ungkap penggemar makanan olahan kwetiau. Lama kelamaan timbul keinginan untuk lebih mamahami diri sendiri. Hal ini yang membangun minat Budi untuk mempelajari psikologi lebih mendalam. Kehidupan keluarga dan relasi sosial bermasyarakat juga mendorong Budi mencari jawaban dalam dunia psikologi.
Pendidikan Lanjut
Pucuk dicinta ulam tiba, Budi mendapat dukungan keluarga untuk kuliah di jurusan Psikologi. “Tanpa pikir panjang saya langsung daftar dan ikut seleksi, Puji Tuhan akhirnya diterima,” kenang Budi. Kuliah 4 tahun di jurusan Psikologi memberikan kesan yang mendalam bagi peraih juara bulu tangkis semasa SMP.
Pada akhir masa penyusunan skripsi, Budi membantu bekerja di Laboratorium Psikologi dengan supervisi Dr. Esther Widhi Andangsari, M.Si., Psikolog. Setelah itu Budi direkrut menjadi karyawan tetap sebagai staf di laboratorium tersebut.
Tahun 2015 Budi mendaftar sebagai mahasiswa Magister Profesi Psikologi Pendidikan di Tarumanagara University. Banyak pengalaman yang diperoleh Budi saat sebagai mahasiswa magister. “Tentu saja banyak tekanan dan campur aduk rasanya,” jelas pemilik zodiak scorpio. Budi menempuh studi di kelas eksekutif dengan waktu kuliah sore hingga malam hari. Dengan kesibukan yang begitu padat sehingga mempengaruhi waktu istirahat hanya 3 – 4 jam per hari.
Kuliah dan bekerja mengharuskan Budi bisa mengelola diri dengan baik. Dengan fokus pada tujuan, kegigihan, serta dukungan sosial membuatnya mampu mengatasi secara lancar. Akhirnya Budi mampu menuntaskan studi Magister Profesi Psikologi Pendidikan dengan sukses pada tahun 2018.
Nilai Etika Dalam Bersikap
Banyak suka maupun duka dialami Budi setelah menjalani profesi sebagai Psikolog Pendidikan dan dosen. “Rasa bahagia bisa membantu client seperti siswa SMA yang hendak memilih jurusan di perguruan tinggi,” kata penyuka musik pop jazz. Setelah para siswa menjalani tes minat dan bakat, tugas Budi sebagai psikolog yang memberi rekomendasi alternatif jurusan yang dapat diambil.
Sebagai seorang pendidik, Budi sangat memperhatikan nilai etika dalam bersikap dan berkomunikasi. Mulai dari tata cara komunikasi lisan maupun lewat e-mail, integritas, menghargai rekan sebaya maupun dosen, serta menghargai setiap upaya dan capaian mahasiswa.
Hidup Adalah Melayani
Menjalani profesi sebagai dosen dan Psikolog Pendidikan adalah wadah bagi Budi melayani dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi sesama. “Bagi saya hidup adalah melayani,” ujar pengoleksi buku psikologi.
Jika melihat ke belakang, Budi merasakan ini adalah anugerah Tuhan. Terkenang saat duduk di kelas 1 – 4 SD, Budi mengalami kondisi “gagap” dan sangat takut harus berbicara di depan kelas. Kondisi tersebut menjadi hambatan ketika harus menjawab pertanyaan guru. Tentu saja tak jarang mendapat “ejekan” dari teman-teman. “Namun saat ini saya diberi kemampuan berbicara di depan banyak orang dan mendidik generasi muda, itu adalah kebaikan Tuhan,” ungkap Budi sebagai ucapan syukur. (henky honggo)
NB: profil ditulis oleh Henky Honggo
#alumniBinus
#IKABinus
#DivisiMediaSosial
#ProfilAlumni
#Psikologi
#BudiSulaeman
#Jakarta