Merantau dari Kota “Kasih” Kupang

PROFIL ALUMNI
Kathleen Mariyano
Alumni Hubungan Internasional 2012
Jakarta

Merantau dari Kota “Kasih” Kupang
Setelah lulus SMA dari Kota Kupang – Nusa Tenggara Timur, Kathleen Mariyano melanjutkan pendidikan tinggi di Binus jurusan Hubungan Internasional. “Saya ingin melihat dunia luar serta hidup mandiri,” jelas wanita yang pintar menyanyi. Semasa kuliah, banyak sekali mendapat teman dengan budaya yang berbeda. Di sini tempat Kathleen mengembangkan diri juga mencoba hal baru.
Kathleen termasuk orang yang mempunyai mimpi tinggi, sukses dalam perkuliahan termasuk memberikan kontribusi yang terbaik. Tahun pertama kuliah, terpilih menjadi salah satu mahasiswa ke Taiwan untuk student exchange dengan *full *beasiswa. Selama 7 bulan di Taiwan memberikan rasa campur aduk di benak Kathleen, mulai dari senang, tertantang, sedikit takut karena kendala Bahasa Mandarin. “Semua itu hilang ketika berbaur dan menikmati perkuliahan di sana, banyak project dilakukan bersama teman-teman,” kenang penikmat musik Jazz.

Menemukan Passion
Selama studi di luar negeri, *passion *baru ditemukan yaitu sebagai content creator. Saat tugas akhir, Kathleen tidak menulis laporan seperti layaknya mahasiswa di sana tetapi membuat video kreatif. Konten dari video berupa pesona wisata dan kebudayaan Taiwan. Hasilnya ditonton oleh para dosen dan mahasiswa di kampus tersebut. “Saya sempat ditawarkan full beasiswa untuk mengambil sekolah Cinematography di sana,” ujar penyuka western food. Namun Kathleen menolak karena masih ingin belajar tentang Hubungan Internasional. Akhirnya menamatkan kuliah sebagai salah satu lulusan terbaik dengan IPK 3.9 membuat mimpi Kathleen pun menjadi kenyataan.

Sebagai lulusan Hubungan Internasional kebanyakan memilih karier sebagai diplomat atau jenjang karir tertinggi sebagai duta besar di negara lain. Dalam hal ini Kathleen lebih suka memilih yang kreatif. Awal lulus kuliah sempat magang di Kementerian Luar Negeri selama dua tahun. Bidang kerja yang dipilih berkaitan dengan dunia kreatif seperti event organizer di bidang pendidikan dan pelatihan Kementerian Luar Negeri. Selesai kontrak, Kathleen ditawarkan melanjutkan karier sebagai diplomat, tapi tidak dilanjutkan karena ingin mencoba hal baru.
Untuk mengasah kemampuan kreatif, Kathleen mengikuti kelas online videography dan editor sambil membangun usaha sendiri menerima project video. Usaha dijalankan hingga mendapat tawaran bekerja di perusahaan yang tidak akan disangka orang. Kathleen diterima sebagai guru Dance dan Broadway di Rockstar Gym, satu-satunya gym untuk anak-anak di Indonesia. Kok bisa?

Mengajar Menari
Semasa kuliah Kathleen sudah sering tampil sebagai dancer di berbagai acara serta banyak mengikuti lomba di Kota Kupang. Genre dance yang digeluti cukup banyak misalnya tradisional, modern, hip hop, jazz, urban, *contemp *dan sempat *private *untuk ballet. Karena sebagai seorang art performer, selalu dituntut mampu berakting dan bernyanyi. “Semua itu hobi dari kecil, tak disangka menjadi sumber penghasilan he…he…,” kata peraih Best Broadway Performer at New York Broadway class from Bamboo Playhouse Jakarta 2019.
Setahun di Rockstar Gym, pihak manajeman melihat kemampuan Kathleen dalam komunikasi, bahasa, diplomasi dan leadership. Akhirnya mendapat kenaikan jabatan sebagai Activity Assistant Manager. Hal ini membuat waktu terfokus di jabatan tersebut sehingga Kathleen harus menutup dua studio dance miliknya. Banyak tantangan dalam menjalankan pekerjaan sebagai asistant manager, tapi Kathleen sangat menikmati karena bebas berkreasi dalam membuat konsep acara, ide, *event* yang menyenangkan bersama anak-anak.

Belum lama setelah itu datang pandemi menghantam segala bidang termasuk yang digeluti Kathleen. Di titik ini harus berpikir keras untuk bekerja dan mendapat penghasilan. Kathleen kembali membuka usaha *videography *dan *editing *yang sempat ditinggalkan. Investasi peralatan pun dilakukan secara bertahap. Memulai usaha ini tentu saja tidak mudah bagi Kathleen yang tidak memiliki latar belakang studi bidang *multimedia *dan broadcasting. Pernah melamar sebagai *videographer *dan video editor tapi tidak diterima dengan alasan pendidikan yang tidak sesuai.

Mengasah Kemampuan
Untuk mengembangkan skill, Kathleen kursus *online *dan bergabung di komunitas videografi untuk menambah ilmu. Usaha dimulai dari mencari klien-klien kecil untuk memproduksi video dan mengiklankan hasil karya Kathleen di media sosial. Makin lama karya Kathleen semakin dikenal dan mulai muncul klien-klien baru dengan harga proyek yang tentu saja lebih besar.
Tak henti sebagai *videographer *dan editor, Kathleen membidik dunia digital marketing karena melihat pengaruh media sosial dalam memajukan usaha atau bisnis. Kembali untuk mengasah kemampuan, digital marketing dipelajari untuk menjadi seorang content creator. Masa pandemi memaksa semua orang masuk ke dunia digital. Peluang ini dimanfaatkan oleh Kathleen sebagai sarana berbisnis videografi, *dance *dan content creator.
Investasi belajar pada kelas *online *dilakoni Kathleen untuk menambah ilmu bidang digital marketing dan creative content. Setelah belajar langsung dipraktekan dengan membuat konten video pendek di TikTok. Konten yang ada berupa dance, acting, *singing *dan vlog. Secara *online *pun Kathleen masih dapat mengajar dance dengan hasil yang lumayan.
Melalui aplikasi TikTok Kathleen membangun personal branding yang dapat mendatangkan sumber penghasilan. Akun TikTok Kathleen berkembang dengan baik, sehingga beberapa perusahaan menawarkan untuk menjadi in house TikTok content creator dengan penghasilan yang menjanjikan. Akhirnya Kathleen menerima tawaran serta diberikan kebebasan dalam mengatur jadwal kerja. Hingga saat ini Kathleen tetap menikmati sebagai seorang TikTok content creator. “Dibayar karena hobi he…he…,” beber penggiat diving.
Satu hal di luar dugaan ketika ditawari sutradara terkenal Joko Anwar menjadi pemeran utama untuk iklan karena melihat kemampuan Kathleen dalam menari. Bahkan beliau sempat mengajak Kathleen bermain film yang sedang digarap. “Semoga saya diundang lagi untuk bermain film,” harap Kathleen.
Melangkah Sesuai Passion
Secara pribadi Kathleen tidak menyesal karena dunia kreatif yang digeluti bertolak belakang dengan jurusan yang diambil waktu kuliah. Kathleen melangkah sesuai *passion *yang dimilikinya. Mimpi Kathleen menciptakan karya kreatif sehingga bisa dinikmati banyak orang di media sosial, bahkan ingin menjadi *expert *di bidang content creative. Walaupun tidak mudah, Kathleen tetap berupaya membuat karya otentik, kreatif, berkarakter dan unik. Ini membuat Kathleen berkeyakinan mendapat tempat di hati audience yang suka dengan karyanya.
Bekerja sesuai passion adalah hal terbaik, karena tidak akan merasakan lelah. Hobi yang diangkat menjadi pekerjaan akan memberikan kenikmatan tersendiri. Bagi Kathleen bukan soal pekerjaan berkelas, status, jabatan, tetapi pekerjaan yang bisa membuat diri berkembang. (henky honggo)
NB: profil ditulis oleh Henky Honggo
#alumniBinus
#IKABinus
#DivisiMediaSosial
#ProfilAlumni
#IlmuSosialdanIlmuPolitik
#HubunganInternasional
#KathleenMariyano
#Jakarta
Kathleen Mariyano

Posted by

Henky Honggo

Henky Honggo

IKABINUS Social Media Team & Jurnalist at Tribun News Sumatra Selatan https://www.instagram.com/henkyhonggo