Tidak Pernah Merencanakan
PROFIL ALUMNI
Mario Tulenan Parinsi
**Alumni **
S1 Teknik Informatika 2004
S2 Magister Teknik Informatika 2009
Manado – Sulawesi Utara
Tidak Pernah Merencanakan
Sejak awal Mario Tulenan Parinsi tidak pernah merencanakan untuk terjun ke dunia pendidikan. Lulus S1 Mario lanjut ke S2 sambil bekerja sebagai *system analyst *di Jakarta. Ketika liburan ke Manado, orang tua Mario meminta untuk ikut tes dosen di Universita Negeri Manado (UNIMA). “Berawal dari coba-coba ternyata bisa lulus, saran orang tua di Manado saja supaya ilmu yang didapat bisa digunakan untuk memanusiakan orang lain di daerah sendiri,” jelas penggemar futsal.
Mario punya kenangan sewaktu kuliah S1 bersama teman-teman dari berbagai daerah selain Jakarta seperti Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan dan lain-lain. Saat teman-teman ada yang sulit memahami materi kuliah, maka sebelum ujian belajar bersama terlebih dahulu. “Walaupun… yah sama-sama dapat B atau C, setidaknya bisa lulus he…he…,” kenang penggemar kuliner sate.
Ketika mengenyam ilmu di Magiter Teknik Informatika, Mario bisa bertemu dengan orang-orang yang lebih dewasa yang bekerja sebagai profesional. Dosen-dosennya juga kebanyakan lulusan dari luar negeri yang memberikan banyak edukasi penting. “Ini memberikan motivasi tersendiri bagi saya,” kata lulusan S3 Doktor Pendidikan Teknologi Kejuruan Universitas Negeri Yogyakarta sandwich like Technische Universitat Dresden.
Mengabdi di Daerah Asal
Setelah melakoni dunia pendidikan di perguruan tinggi, Mario punya pengalaman mengajar mahasiswa yang usianya hanya selisih 4 tahun. “Jadi pendekatan saya seperti teman, agar supaya bisa memudahkan perkuliahan dengan tradisi yang berbeda dengan mahasiswa Binus lebih aktif belajar dan bertanya,” beber cowok penyuka musik rock. Menurut Mario, mahasiswa di Manado harus lebih dimovitivasi untuk percaya diri dan tidak malu bertanya jika belum memahami materi kuliah.
Sebagai orang asli dari Kota “tinutuan” Manado, Mario sangat bangga dengan daerah asalnya tersebut. Semua suku, agama, ras yang ada bisa saling berasimilasi. Semua sekolah swasta dan negeri tertentu, peserta didiknya beragam suku, agama, ras yang tingkat toleransi tinggi. Mario menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di Manado. “Teman-teman saya dari berbagai macam suku, agama, ras,” kata pemilik bintang pisces. Ketika mengajar di perguruan tinggi pun mahasiswanya berasal dari Papua, Maluku dan lain-lain dapat berbaur satu sama lain. “Itu yang paling menarik dari Manado,” jelas putra daerah Sulawesi Utara. (henky honggo)
NB: profil ditulis oleh Henky Honggo
#alumniBinus
#IKABinus
#DivisiMediaSosial
#ProfilAlumni
#TI
#MagisterTeknikInformatika
#MarioTulenanParinsi
#Manado
#SulawesiUtara
Mario Tulenan